animasi

Rabu, 14 Desember 2016

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI SUSUN 
OLEH ;
NAMA       : DEA IVANA
NPM           : 1605030042
RUANG      : A11

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS  KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS  QUALITY  MEDAN
TAHUN ANGKATAN. 2016/2017


Kata Pengantar

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan kuasaNYA  sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “ TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN BAGI MAHASISWA”.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya untuk penulis, kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki dalam penulisan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.


Medan, 06 Desember 2016

Penulis  Dea ivana 












BAB     I
PERANAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANAGARAAN BAGI MAHASISWA

Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pendidikan Kepribadian Mahasiswa agar menjadi warga Negara yang baik, sebagai calon sarjana adalah calon pemimpin yang berbudi pekerti luhur dan berwawasan kebangasaan. Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Setiap kali kita mendengar kata kewarganegaraan, secara tidak langsung otak merespon dan mengaitkan kewarganegaraan dengan pelajaran kewarganegaraan pada saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat kita kuliah. Bisa jadi kata kewarganegaraan di dalam memori otak tersimpan kuat karena setiap tahun dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ada pelajaran kewarganegaraan yang harus dipelajari, dan ternyata saat kuliah juga ada. Dan di dalam bangku perkuliahan kita akan mempelajari lebih dalam seberapa pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
      Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran setelah terpecah dari PPKn ataupun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pada awalnya di gabung menjadi satu, karena isi dari Pendidikan Kewarganegaraan sendiri besumber dari Pancasila itu sendiri. Selanjutnya di pecah menjadi mata pelajaran sendiri karena Pendidikan Kewarganegaraan dianggap penting untuk di ajarkan kepada siswa dan dalam Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan materi kewarganegaraan yang lebih luas dan tidak hanya bersumber langsung dari Pancasila. Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan bagi sebagian mahasiswa tidak ubahnya mempelajari Pancasila tahap dua, atau bahkan tidak jauh berbeda dengan Pendidikan Moral Pancasila dan Sejarah Bangsa. Beberapa materinya memang berkaitan ataupun sama. Itulah mengapa Pendidikan kewarganegaraan selalu “dianak tirikan” dalam percaturan dunia pendidikan. Menurut orang kebanyakan, lebih penting belajar matematika daripada PKn.
      Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa. Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang di mana pada masanya nanti bibit ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.
      Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan, moral dan lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan Negara kita. Pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah sarana tepat untuk memberikan gambaran secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang kewarganegaraan pada mahasiswa.
      Pendidikan kewarganegaraan sangat penting. Dalam konteks Indonesia, pendidikan kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni sikap menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan itu mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka identitas nasional. Seperti yang pernah diungkapkan salah satu rektor sebuah universitas, “tanpa pendidikan kewarganegaraan yang tepat akan lahir masyarakat egois. Tanpa penanaman nilai-nilai kewarganegaraan, keragaman yang ada akan menjadi penjara dan neraka dalam artian menjadi sumber konflik. Pendidikan, lewat kurikulumnya, berperan penting dan itu terkait dengan strategi kebudayaan.”
Beliau menambahkan bahwa ada tiga fenomena pasca perang dunia II,yaitu :

1.      Fenomena pertama, saat bangsa-bangsa berfokus kepada nation-building atau pembangunan institusi negara secara politik. Di Indonesia, itu diprakarsai mantan Presiden Soekarno. Pendidikan arahnya untuk nasionalisasi.
2.      Fenomena kedua, terkait dengan tuntutan memakmurkan bangsa yang kemudian mendorong pendidikan sebagai bagian dari market-builder atau penguatan pasar dan ini diprakarsai mantan Presiden Soeharto.
3.      Fenomena ketiga, berhubungan dengan pengembangan peradaban dan kebudayaan. Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia sudah menampakkan fenomena tersebut dengan menguatkan pendidikannya untuk mendorong riset, kajian-kajian, dan pengembangan kebudayaan.
Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata Negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia.
Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan antara lain agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai, agar mahasiswa memilik kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai universal, agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi, agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan  publik, agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak (berkeadaban).
Pendidikan Kewarganegaraan lah yang mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab. Karena kewarganegaraan itu tidak dapat diwariskan begitu saja melainkan harus dipelajari dan di alami oleh masing-masing orang. Apalagi negara kita sedang menuju menjadi negara yang demokratis, maka secara tidak langsung warga negaranya harus lebih aktif dan partisipatif. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus memepelajarinya, agar kita bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi negara. Garda kokoh yang akan terus dan terus melindungi Negara walaupun akan banyak aral merintang di depan.
Kita semua tahu bahwa Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana warga negara itu tidak hanya tunduk dan patuh terhadap negara, tetapi juga mengajarkan bagaimana sesungguhnya warga negara itu harus toleran dan mandiri. Pendidikan ini membuat setiap generasi baru memiliki ilmu pengetahuan, pengembangan keahlian, dan juga pengembangan karakter publik. Pengembangan komunikasi dengan lingkungan yang lebih luas juga tecakup dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Meskipun pengembangan tersebut bisa dipelajari tanpa menempuh Pendidikan Kewarganegaran, akan lebih baik lagi jika Pendidikan ini di manfaatkan untuk pengambangan diri seluas-luasnya.
Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah goyah dengan iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain itu kita tidak akan mudah terpengaruh secara langsung budaya yang bukan berasal dari Indonesia dan juga menghargai segala budaya serta nilai-nilai yang berlaku di negara kita. Memiliki sikap tersebut tentu tidak bisa kita peroleh begitu saja tanpa belajar. Oleh karena itu mengapa Pendidikan Kewarganegaraan masih sangat penting untuk kita pelajari.
Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting manfaatnya, maka di masa depan harus segera dilakukan perubahan secara mendasar konsep, orientasi, materi, metode dan evaluasi pembelajarannya. Tujuannya adalah agar membangun kesadaran para pelajar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan mampu menggunakan sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan juga terdidik. Dan adapun manfaat dan tujuan atau peranan lain dari Pendidikan kewarganegaran bagi mahasiswa adalah sebagai berikut :
1.      Membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukan tujuan dalam hidup.
2.     Sebagai bekal dan jalan bagi mahasiswa untuk menemukan identitas dirinya.
3.   Dapat memberikan kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong mahasiswa untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
4.  Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
5    Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab,  sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan
6.   Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.

 Oleh karena itu pendidikan pancasila dilaksanakan sebagai langkah awal agar mahasiswa sekarang tertanam dalam hati sanu barinya. Agar selalu jadi manusia penerus bangsa yang cinta tanah air, tentunya berilmu pengetahuan.














BAB II
HAL HAL YANG SUDAH SAYA LAKUKAN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN  SEBAGAI MAHASISIWA ADALAH

1.    BERGOTONG ROYONG
yang  tercermin pada tujuan ke -5.









  








2.      Berpartisipasi memperingati hari dosen


   Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik, serta merendah kan ego, sehingga semua berjalan 
dengan baik.


   Mengikuti dan menjalankan aturan pemerintah, agar semua mahasiswa yang mengambil jurusan PGSD,. Wajib asrama.


BAB III 
KESIMPULAN & SARAN

Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab.Karena kewarganegaraan itu tidak dapat diwariskan begitu saja melainkan harus dipelajari dan di alami oleh masing-masing orang.Apalagi negara kita sedang menuju menjadi negara yang demokratis, maka secara tidak langsung warga negaranya harus lebih aktif dan partisipatif.Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus memepelajarinya, agar kita bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi negara. Garda kokoh yang akan terus dan terus melindungi Negara walaupun akan banyak aral merintang di depan
Dan sebab itulah mahasiswa harus mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan dan sangat penting manfaatnya, di masa depan harus segera dilakukan perubahan secara mendasar konsep, orientasi, materi, metode dan evaluasi pembelajarannya. Tujuannya adalah agar membangun kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan mampu menggunakan sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan juga terdidik.







Penulis by Dhea Ivana 




Minggu, 04 Desember 2016

makalah passive voice-by dhea ivana

PASSIVE VOICE

Passive voice adalah suatu grammatical construction (bentuk gramatikal) dimana subject kalimat tidak melakukan aksi, melainkan menerima aksi atau ditindaklanjuti (receiver of action) oleh agent lain (doer of action) baik disebutkan ataupun tidak. Sebaliknya, pada konstruksi active, subject berhubungan langsung dengan verb dengan bertindak sebagai pelaku aksi. Kalimat aktif dapat ditransformasi menjadi pasif, namun hanya transitive verb(diikuti direct object) yang dapat diberlakukan demikian.
Dalam arti lain, Passive voice ( Kalimat pasif ) adalah salah satu kalimat yang sering di gunakan dalam bahasa Inggris. Passive voice juga terdapat pada bahasa Indonesia, misalnya makan menjadi dimakan, minum menjadi diminum.
Cara membentuk kalimat pasif adalah sebagai berikut :
1.             Mengubah objek dalam aktif menjadi subjek dalam bentuk pasif.
2.             Meletakkan by sesudah kata kerja utama dalam bentuk pasif sebelum subjek.
3.             Kata kerja yang dipakai adalah verb 3 yang didahului to be.
4.             Menyusun kalimat menyesuakan tenses.


Rumus Passive Voice
Rumus passive voice adalah sebagai berikut di bawah ini.
Catatan:
Auxiliary verb dapat berupa primary auxiliary verb be (is, are, am, was, were, be, been, being), kombinasi antara dua primary (is/are being, was/were being, has/have been) atau antara primary dan modal auxiliary verb (will be, will have been); sedangkan past participle yang digunakan berupa kata kerja transitive.
Contoh:
·         She can’t drive a car. (active voice, transitive).
·         He always come on time. (active voice, intransitive)
Perubahan bentuk dari base form ke past tense dan past participle secara regular atau irregular.
Contoh:
·         play (base form) —> played (past participle)
·         sing (base form) —> sung (past participle)
Contoh Kalimat Passive Voice pada Auxiliary Verb be:
Komponen
Contoh Kalimat Passive Voice
Subject
be
PP
I
am
paid
I am paid in dollars.
(Saya dibayar dalam dollar.)
the red velvet recipe
is
used
The red velvet recipe is used by many people.
(Resep red velvet tsb digunakan oleh banyak orang.)
all of my shoes
are
washed
All of my shoes are washed every month.
(Semua sepatu saya dicuci setiap bulan.)
large amounts of meat and milk
are
consumed
Large amounts of meat and milk are consumed by many people in the countries.
(Sejumlah besar daging dan susu dikonsumsi oleh banyak orang di negara-negara tsb.)
the book
was
edited
The book was edited by Beatrice Sparks.
(Buku tsb disunting oleh Beatrice Sparks.)
the books
were
edited
The books were edited by Beatrice Sparks.
(Buku-buku tsb disunting oleh Beatrice Sparks.)
Pengecualian pada Transitive Verbs
Tidak semua transitive verb, kata kerja yang memiliki direct object, dapat dipasifkan. Beberapa kata kerja tersebut yang antara lain: havebecomelacklook likemean, dll akan terdengar tidak wajar maknanya ketika dipasifkan. Beberapa contoh kalimat dari kata kerja tersebut adalah sebagai berikut.
Contoh:
·         I have a great new idea. —> tidak dapat dipasifkan dengan: A great new idea is had by me.
·         The snack contains aspartame. —> tidak dapat dipasifkan dengan: Aspartame is contained by the snack.
Semoga penjelasan materi passive voice ini bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekurangan.

Bentuk bentuk lain passive voice
Dalam bahasa Inggris terdapat bentuk yaitu :
A. Present Passive Voice
B. Past Passive Voice
C. Future Passive Voice
D. Modal Auxiliary Passive Voice






A.    Present Passive Voice

1. Simple Present Tense
 - Active  : Do / Does + Verb 1
                         I speak English every day.
                          She write novel every morning
      - Passive          : Is / Am / Are + Verb 3
·         English is spoken by me every day.
·         Novel is write by her every morning.

2. Present Continous Tense
  - Active           : Is / Am / Are + Verb –ing
·         She is reading a novel.
·         Ali is singing a song.

 - Passive          : Is / Am / Are + Being + Verb 3
·         A novel is being read by her.
·         A song is being sung by Ali.

3. Present Perfect Tense
   - Active  : Have / Has + Verb 3
·         Sabila has studied english.
·         I have Written a novel.

  - Passive  : Have / Has + Been + Verb 3
·         English has been studied  by Sabila.
·         A novel have been written by me.





B.     Past Passive Voice

1. Simple Past Tense
- Active : Did + Verb 2
·                           Rico studied English.
·                          Rian drank water.

- Passive  : Was / Were + Verb 3
·                             English was studied by Rico.
·                              Water was drunk by Rian.

2. Past Continous Tense
     - Active  : Was / Were + Verb –ing
·         Rini was studying English.
·         We were reading a book

     - Passive : Was / Were + Being + Verb 3
·                             English was being studied by Rini.
·                           A book were being read by us.

3. Past Perfect Tense
  - Active : Had + Verb 3
·                              Fany had drank coffe.
·                              Reny had speak english.

                        - Passive          : Had + Been + Verb 3
·         Coffe had been drank by Fany.
·         English had been spoken by Reny




C.     Future Passive Voice


1. Simple Future Tense
- Active : Will / Shall + Verb 1
·         Tina will read a newspaper.
·         Fendi will study English.

 - Passive : Will / Shall + Be + Verb 3
·         A newapaper will be read by Tina.
·         English will be studied by Fendi.

2. Future Continous Tense
 - Active  : Will / Shall + Be + Verb –ing
·         Toni will  be reading a book.
·         Rian will be studying English.
 - Passive : Will / Shall + Be + Being + Verb 3
·         A book will be being read by Toni
·         English will be being studied by Rian.

3. Future Perfect Tense
 - Active : Will / Shall + Have + Verb 3
·         Tian will have spoken English.
·         Toni will have read a newspaper.
 - Passive : Will / Shall + Have + Been + Verb 3
·         English will have been spoken by  Tian.
·         A newapaper will have been by Toni






D. Modal Auxiliary Passive Voice

            - Active           : Can - Could              + Verb 1
                                      May – Might            + Verb 1
                                      Will – Would            + Verb 1
                                      Must – Had to           + Verb 1
                                      Shall – Should           + Verb 1
                                      Ougth to                    + Verb 1
·         Toni  can speak  english
·         Rian may drink coffe.
                                   
            - Passive          : Can – Could              + Be + Verb 3
                                      May – Might             + Be + Verb 3
                                      Will – Would                        + Be + Verb 3
                                      Must – Had to           + Be + Verb 3
                                      Shall – Should           + Be + Verb 3
                                      Ougth to                    + Be + Verb 3

·         English  can be  spoken  by Toni.
·         Coffe may be dran












computer doc

download document klik disini