TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI SUSUN
OLEH ;
NAMA : DEA IVANA
NPM : 1605030042
RUANG : A11
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS QUALITY
MEDAN
TAHUN ANGKATAN. 2016/2017
Kata
Pengantar
Segala
puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan kuasaNYA sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang
berjudul “ TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN BAGI MAHASISWA”.
Merupakan
suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya untuk penulis, kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk
memperbaiki dalam penulisan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta
semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan
makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.
Medan,
06 Desember 2016
Penulis Dea ivana
BAB I
PERANAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANAGARAAN BAGI MAHASISWA
Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pendidikan
Kepribadian Mahasiswa agar menjadi warga Negara yang baik, sebagai calon
sarjana adalah calon pemimpin yang berbudi pekerti luhur dan berwawasan
kebangasaan. Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya
bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku
kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap kali kita mendengar kata kewarganegaraan, secara tidak
langsung otak merespon dan mengaitkan kewarganegaraan dengan pelajaran
kewarganegaraan pada saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat
kita kuliah. Bisa jadi kata kewarganegaraan di dalam memori otak tersimpan kuat
karena setiap tahun dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ada
pelajaran kewarganegaraan yang harus dipelajari, dan ternyata saat kuliah juga
ada. Dan di dalam bangku perkuliahan kita akan mempelajari lebih dalam seberapa
pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan
Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran setelah terpecah dari PPKn ataupun
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pada awalnya di gabung menjadi satu,
karena isi dari Pendidikan Kewarganegaraan sendiri besumber dari Pancasila itu
sendiri. Selanjutnya di pecah menjadi mata pelajaran sendiri karena Pendidikan
Kewarganegaraan dianggap penting untuk di ajarkan kepada siswa dan dalam
Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan materi kewarganegaraan yang lebih luas dan
tidak hanya bersumber langsung dari Pancasila. Mempelajari Pendidikan
Kewarganegaraan bagi sebagian mahasiswa tidak ubahnya mempelajari Pancasila
tahap dua, atau bahkan tidak jauh berbeda dengan Pendidikan Moral Pancasila dan
Sejarah Bangsa. Beberapa materinya memang berkaitan ataupun sama. Itulah
mengapa Pendidikan kewarganegaraan selalu “dianak tirikan” dalam percaturan
dunia pendidikan. Menurut orang kebanyakan, lebih penting belajar matematika
daripada PKn.
Tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar bela negara
berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri
dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa. Mahasiswa adalah bibit unggul
bangsa yang di mana pada masanya nanti bibit ini akan melahirkan pemimpin
dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan
menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring
dengan waktu dan mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan
akhirnya pemutusan prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang, diperlukan
ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.
Negara
yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhkan
tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi.
Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan
dan kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk
segera mengabdikan dirinya pada negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama
untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan, moral dan lain-lain. Negara harus
menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa bangga dan keinginan untuk
melindungi serta mempertahankan Negara kita. Pendidikan kewarganegaraan adalah
sebuah sarana tepat untuk memberikan gambaran secara langsung tentang hal-hal
yang bersangkutan tentang kewarganegaraan pada mahasiswa.
Pendidikan
kewarganegaraan sangat penting. Dalam konteks Indonesia, pendidikan
kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni sikap
menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan itu
mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka identitas nasional. Seperti
yang pernah diungkapkan salah satu rektor sebuah universitas, “tanpa pendidikan
kewarganegaraan yang tepat akan lahir masyarakat egois. Tanpa penanaman
nilai-nilai kewarganegaraan, keragaman yang ada akan menjadi penjara dan neraka
dalam artian menjadi sumber konflik. Pendidikan, lewat kurikulumnya, berperan
penting dan itu terkait dengan strategi kebudayaan.”
Beliau menambahkan
bahwa ada tiga fenomena pasca perang dunia II,yaitu :
1. Fenomena pertama, saat bangsa-bangsa
berfokus kepada nation-building atau pembangunan institusi negara secara
politik. Di Indonesia, itu diprakarsai mantan Presiden Soekarno. Pendidikan
arahnya untuk nasionalisasi.
2. Fenomena kedua, terkait dengan
tuntutan memakmurkan bangsa yang kemudian mendorong pendidikan sebagai bagian
dari market-builder atau penguatan pasar dan ini diprakarsai mantan Presiden
Soeharto.
3. Fenomena ketiga, berhubungan dengan
pengembangan peradaban dan kebudayaan. Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia
sudah menampakkan fenomena tersebut dengan menguatkan pendidikannya untuk
mendorong riset, kajian-kajian, dan pengembangan kebudayaan.
Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri
dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela
negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga
dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata Negara,
menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa, maka
takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia.
Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
antara lain agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan
dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, agar mahasiswa mampu
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan
dengan cara cerdas dan damai, agar mahasiswa memilik kepedulian dan mampu
berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi
nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai universal, agar mahasiwa mampu
berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi,
agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai
persoalan kebijakan publik, agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai
dasar secara bijak (berkeadaban).
Pendidikan Kewarganegaraan lah yang mengajarkan bagaimana seseorang menjadi
warga negara yang lebih bertanggung jawab. Karena kewarganegaraan itu tidak
dapat diwariskan begitu saja melainkan harus dipelajari dan di alami oleh
masing-masing orang. Apalagi negara kita sedang menuju menjadi negara yang
demokratis, maka secara tidak langsung warga negaranya harus lebih aktif dan
partisipatif. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus memepelajarinya,
agar kita bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi negara. Garda kokoh yang
akan terus dan terus melindungi Negara walaupun akan banyak aral merintang di
depan.
Kita semua tahu bahwa Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana
warga negara itu tidak hanya tunduk dan patuh terhadap negara, tetapi juga
mengajarkan bagaimana sesungguhnya warga negara itu harus toleran dan mandiri.
Pendidikan ini membuat setiap generasi baru memiliki ilmu pengetahuan,
pengembangan keahlian, dan juga pengembangan karakter publik. Pengembangan
komunikasi dengan lingkungan yang lebih luas juga tecakup dalam Pendidikan
Kewarganegaraan. Meskipun pengembangan tersebut bisa dipelajari tanpa menempuh
Pendidikan Kewarganegaran, akan lebih baik lagi jika Pendidikan ini di
manfaatkan untuk pengambangan diri seluas-luasnya.
Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah goyah
dengan iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain itu kita tidak
akan mudah terpengaruh secara langsung budaya yang bukan berasal dari Indonesia
dan juga menghargai segala budaya serta nilai-nilai yang berlaku di negara
kita. Memiliki sikap tersebut tentu tidak bisa kita peroleh begitu saja tanpa
belajar. Oleh karena itu mengapa Pendidikan Kewarganegaraan masih sangat
penting untuk kita pelajari.
Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting manfaatnya, maka
di masa depan harus segera dilakukan perubahan secara mendasar konsep,
orientasi, materi, metode dan evaluasi pembelajarannya. Tujuannya adalah agar
membangun kesadaran para pelajar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara
dan mampu menggunakan sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan juga terdidik. Dan
adapun manfaat dan tujuan atau peranan lain dari Pendidikan kewarganegaran bagi
mahasiswa adalah sebagai berikut :
1. Membuka wawasan yang memberikan makna
serta menunjukan tujuan dalam hidup.
2. Sebagai bekal dan jalan bagi mahasiswa
untuk menemukan identitas dirinya.
3. Dapat memberikan kekuatan yang mampu menyemangati dan
mendorong mahasiswa untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
4. Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan
kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di
negaranya.
5 Mau berpartisipasi dalam segala
bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam
semua kegiatan, dan
6. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga
mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta
mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.
Oleh karena itu pendidikan pancasila
dilaksanakan sebagai langkah awal agar mahasiswa sekarang tertanam dalam hati
sanu barinya. Agar selalu jadi manusia penerus bangsa yang cinta tanah air,
tentunya berilmu pengetahuan.
BAB II
HAL HAL YANG SUDAH SAYA LAKUKAN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MAHASISIWA ADALAH
1.
BERGOTONG ROYONG
yang tercermin pada tujuan ke -5.
2.
Berpartisipasi memperingati hari dosen
Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik, serta merendah kan ego, sehingga
semua berjalan
dengan baik.
Mengikuti dan menjalankan aturan
pemerintah, agar semua mahasiswa yang mengambil jurusan PGSD,. Wajib asrama.
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
Pendidikan
Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga negara yang lebih
bertanggung jawab.Karena kewarganegaraan itu tidak dapat diwariskan begitu saja
melainkan harus dipelajari dan di alami oleh masing-masing orang.Apalagi negara
kita sedang menuju menjadi negara yang demokratis, maka secara tidak langsung
warga negaranya harus lebih aktif dan partisipatif.Oleh karena itu kita sebagai
mahasiswa harus memepelajarinya, agar kita bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi
negara. Garda kokoh yang akan terus dan terus melindungi Negara walaupun akan
banyak aral merintang di depan
Dan sebab itulah
mahasiswa harus mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan dan sangat penting
manfaatnya, di masa depan harus segera dilakukan perubahan secara mendasar
konsep, orientasi, materi, metode dan evaluasi pembelajarannya. Tujuannya
adalah agar membangun kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara
dan mampu menggunakan sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan juga terdidik.
Penulis by Dhea Ivana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar